When Human Resource is the Key to the Goal

Didalam suatu Organisasi, akan ada suatu kondisi dimana perusahaan memiliki Sistem Informasi, Operasional Perusahaan yang mendekati sempurna (Karena Sempurna itu tidak mungkin). Sejalan dengan tujuan tersebut, maka perusahaan membutuhkan SDM yang siap dan mampu mengoperasikan sistem tersebut secara dinamis dan profesional.

So, the key is “Human Resource”

Objectifitas haruslah lebih besar dari subjectifitas, karena apabila sebaliknya, maka akan memperlambat pencapaian tujuan.

Kesejahteraan adalah salah satu kunci dari keberhasilan penerapan sistem tersebut. kesejahteran disini maksudnya adalah kesejahteraan dalam segala aspek, seperti Salary, Security, Healty, etc. sehingga SDM focus dalam tujuannya sesuai dengan yang diinginkan Managemen dan perusahaan. SDM adalah pangkal dari keberhasilan VISI dan MISI perusahaan, karena yang di manage adalah manusia, maka ia adalah elemen yang paling sulit dari semua faktor produksi. Manusia itu unik, punya harapan dan tujuan yang masing masing berbeda, namun secara umum, manusia menginginkan kesejahteraan.

Masih ada perusahaan yang memandang ringan Labour Turn Over yang tinggi, Tingkat Absensi rata rata di atas 2% a month. padahal jika hal tersebut di biarkan akan memperlambat proses, penyesuaian oleh SDM baru, bertambahnya beban Job desk, yang akan membuat SDM lain ikut kedalam lingkaran Turn Over (The Devil of circle of Labour turn Over).

Tingkat emosional yang tidak sama dari “Man” nya juga memerlukan pendekatan yang dynamic dan fleksibel. dalam manajemen kinerja, Reward and Punishment biasa diterapkan dalam membentuk iklim dalam Kedisiplinan.

Managemen juga memperhatikan karyawannya dengan pemberdayaan. pemberdayaan disini adalah usaha manager mendelegasikan tugas sebagai salah satu cara mengajarkan karyawan untuk dapat maju sehingga dapat dipersiapkan untuk jenjang karir yang lebih baik.  pelatihan juga salah satu kegiatan yang positif bagi karyawan, karena selain penambahan beban, pelatihan juga bisa menjadi salah satu “Obat” bagi karyawan itu sendiri dalam melawan kejenuhan.

To be continous …

 

 

The Art of Territory Management

If ever there was a metaphor for sales, it’s got to be Lefty, a wiseguy in the movie Donnie Brasco, hammering away on a stolen parking meter with a sledgehammer to extract enough change to deliver his weekly “tribute” to the boss. While his peers are extorting, selling drugs and stealing semi-trailers full of razor blades, he’s breaking his back over small change.

That’s such a great analogy for salespeople: We’ve got a boss, we’ve got sales quotas, and if you’re not doing it right and don’t have your territories sorted out, you’re not going to earn. Because, as one of Lefty’s crew notes, “It’s 5,000 wiseguys all chasing the same nickel.” Furthermore, you’ve got finite resources. What’s the best way to deploy them?

Say Hello To Territories

Territory management helps salespeople ensure that they put the right effort into the right activities with the right customers. To do that, territory management relies heavily on segmenting customers and prospectsputting them into logical categoriesand then tailoring call planning, prospecting and opportunity management according to these segments, as well as their relative priority.

Why plan? An ounce of prevention is worth a pound of cure. But about 25 percent of the organizations we work with do no account planning whatsoever. Another 25 percent use a standard template account plan but infrequently measure their success against it or revise their plan. Only our most advanced clients pursue cross-functional account planning.

Clients with rigorous planning efforts benefit in numerous waysincreasing organizational efficiency, and if handled correctly, sales toowhile spending the minimum amount of time and money required to do so. This is beneficial for any organization, but even more so for industries with highly specialized, and thus quite well-remunerated salespeople, such as medical device manufacturers.

Best Practices: Territory Management

To increase your territory management proficiency, focus on these four best practices:

  • Customer Segmentation: Categorize customers and prospects and use these categories to prioritize account activities. To be most effective, a segmentation model must comprise two or more dimensions and integrate with a multi-channel strategy (to best reach customers).
  • Account Planning: Develop an annual or periodic plan of activity that is driven by account objectives (as specified by the sales strategy).
  • Cross-functional Collaboration: Team up with other customer-facing functions to jointly meet objectives.
  • List Management: Identify a targeted customer or prospect for a specific action, such as customer communication or a visit.

Territory Management: How Advanced Are You?

Cloud Sherpas benchmarks organizations’ sales strategies to determine any given organization’s relative process maturity in that areanamely, whether it’s advanced, lagging, or somewhere in between. Here’s how that spectrum looks for account planning:

  • Initiating: Informal plans built at the discretion of the sales representative, with no process in place or expectations for planning.
  • Competitive: The account planning process utilizes a segmentation model to define how to prioritize accounts.
  • World class: The account planning process is tied to territory planning and aligned with business strategy as well as product development strategies.

Fix Problems First

By bench-marking their current capabilities, organizations can learn which parts of their field sales program to improve first. Our advice? After you benchmark, focus first on making your weak capabilities stronger. This approach will give you the biggest improvement in your overall field sales strategy effectiveness, and thus the biggest return on investment

My Company Definition

Distribution Channel adalah sekumpulan organisasi yang saling berhubungan untuk membuat sebuah produk yang diproduksi olehpabrikan bisa dapat dikonsumsi oleh konsumen atau dengan kata lain Distribution Channel bertanggung jawab untuk memindahkan barang dari produsen ke konsumen

Distribusi yang Efektif harus dilakukan oleh seluruh Perusahaan Consumer Goods dalam rangka mengakomodir kebutuhan konsumen yang selalu menginginkan produk yang mereka akan konsumsi selalu ada dimana saja, kapan saja mereka ingin membeli, bisa di jangkau dengan mudah dan tersedia sesuai dengan jumlah dan kualitas yang mereka inginkan

General Distribution Channel

  • Manufacturers / Pabrikan: pihak yang menghasilkan atau memproduksi suatu barang
  • Distributors: intermediaries yang menjalankan banyak fungsi distribusi seperti membeli barang dari manufacturer, menyimpan barang, menjual barang, memberikan kredit dan lain – lain
  • Wholesalers/Sub Agent: perantara yang menjual ke intermediary lain atau biasanya ke retail
  • Retailers/Pengecer: intermediary yang menjual ke konsumen langsung

Channel intermediaries – Wholesalers

  • Membeli dalam kapasitas yang besar [bulk]
  • Membeli dari produsen [sole distributor] dan menjual dengan kuantiti yang lebih ke retail
  • Menyediakan fasilitas inventory / gudang
  • Mengurangi kontak langsung antara produsen dengan konsumen
  • Kadangkala Wholesaler mengambil alih peran marketing, delivery sales force dan promosi dari produsen

 

 

 

 

 

 

 

Channel intermediaries – Retailer

  • Memiliki hubungan personal yang lebih kuat dengan konsumen
  • Menjual berbagai jenis kategori produk
  • Menawarkan kredit ke konsumen
  • Mempromosikan produk dengan merchandise items
  • Menjual dengan harga beli final
  • Biasanya memiliki tempat yang strategis, layout yang menarik dan nyaman buat konsumen

Distribution Channel Model

  • Direct Channel Distribution: terjadi ketika producer langsung berhubungan dengan pemakai akhir dan tanpa melalui intermediary
  • Indirect Channel Distribution : terjadi jika ada intermediary di antara producer dan konsumen

Your Role in Traditional Retail Distribution

  • TMC: Sales person yang bertugas untuk melakukan kunjungan rutin ke outlet retail, dalam suatu area dengan batas tertentu yang menjadi tanggung jawabnya dan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk Gudang Garam tersedia di seluruh outlet retail yang tepat (tradisional outlet), dengan harga yang benar, terdisplay sesuai standar, dalam kondisi produk yang baik (fresh) dan siap untuk dikonsumsi serta memastikan POSM terpasang sesuai standar
  • Inti dari fungsi dan tanggung jawab utama TMC adalah untuk menciptakan serta menjaga Availability dan Visibility produk Gudang Garam dan POSM brand yang sesuai

Definisi Teritori Penjualan

Territori Penjualan
adalah suatu daerah geografis tertentu yang dipercayakan pada seorang supervisor dengan mempertimbangkan Jumlah outlet atau calon outlet di setiap daerah geografis/pemerintahan

Manajemen Teritori Penjualan meliputi 3 persoalan pokok yaitu menghasilkan pelanggan/outlet baru, mengelola pelanggan /outlet yang sudah ada dan mengelola waktu

Pemahaman Terminologi

1.Outlet

Tempat transaksi produk (target TMC minimum depend on size of rute outlet call/day)

2.Route

  • Satuan kerja TMC selama satu hari
  • TMC harus melakukan skala prioritas terhadap outlet yang dikunjungi dalam satu hari

3.Distrik

  • Satuan kerja TMC selama satu minggu
  • Satu TMC bisa memiliki satu atau dua distrik
  • Satu distrik tidak boleh dimiliki oleh dua TMC

4.Territory

Satuan wilayah kerja untuk supervisor TMC

5.Plan Call

Rencana outlet yang akan dikunjungi dalam 1 hari

6.Call Made

  Aktual outlet yang berhasil dikunjungi dalam 1 hari

7.Effective Call

Aktual outlet yang melakukan pembelian produk dalam 1hari

 

Elementary Marketing Strategy

Perencanaan Strategis : Membuat Dan Melaksanakan Rencana Pemasaran

  1. Hakikat Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis adalah :

Merupakan proses manajerial untuk menghasilkan dan mempertahankan kesesuaian antara sasaran dan sumber daya organisasi dengan peluang pasar (market oportunities) yang timbul.

Tujuan perencanaan strategis :

menghasilkan laba dan pertumbuhan jangka panjang.

è suatu pengambilan keputusan strategis (strategis decisions) membutuhkan komitmen   atas sumber daya secara jangka panjang.

Catatan : Kesalahan dalam membuat strategi dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan. Sebaliknya, perencanaan strategis yang baik dapat membantu melindungi sumber daya perusahaan memproteksi sumber dayanya terhadap desakan persaingan.

Hakikat perencanaan strategis adalah :

memahami pentingnya marketing strategi dan mengetahui garis besar rencana pemasaran.

  1. Apa Itu Rencana Pemasaran (Marketing Plan)?

Perencanaan adalah :

proses mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi di masa datang dan menentukan strategi yang harus digunakan untuk mencapai sasaran di masa depan.

Perencanaan Pemasaran

mencakup upaya mendesain kegiatan yang berhubungan dengan sasaran pemasaran dan perubahan lingkungan pemasaran.

Perencanaan pemasaran adalah dasar untuk semua strategi dan keputusan pemasaran

Rencana Pemasaran adalah

dokumen tertulis yang berlaku sebagai buku petunjuk atas semua kegiatan pemasaran yang harus dijalankan oleh manajer pemasaran.

  1. Mengapa Membuat Rencana Pemasaran ?
  • rencana pemasaran dapat menjadi dasar bagi pihak manajemen guna melakukan perbandingan antara kinerja yang diharapkan dengan kinerja nyata yang telah dicapai,
  • rencana pemasaran tertulis menjelaskan semua kegiatan yang membantu para karyawan dalam memahami dan bekerja sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai bersama,
  • rencana pemasaran memudahkan kita untuk mengkaji tentang lingkungan pemasaran (marketing environment) serta cara kerja karyawan perusahaan,
  • setelah rencana pemasaran dibuat, bisa dijadikan sebagai acuan bagi keberhasilan aktivitas perusahaan di masa mendatang,
  • rencana pemasaran memudahkan manajer pamasaran untuk masuk ke pasar dengan kesadaran akan berbagai kemungkinan dan masalah yang mungkin dihadapi.
  1. Proses Pemasaran

Unsur-unsur Rencana Pemasaran

Perusahaan memerlukan rencana pemasaran karena :

è ruang lingkup rencana pemasaran sangat luas dan kompleks.

Tiga elemen yang terdapat dalam semua rencana pemasaran :

  1. Penentuan misi dan sasaran perusahaan
  2. Melakukan analisis situasi
  3. Menggambarkan pasar yang dituju dan menetapkan komponen-komponen bauran pemasaran.

Elemen-elemen yang mungkin termasuk dalam rencana pemasaran :

  1. Anggaran
  2. Jadwal pelaksanaan
  3. Upaya-upaya penelitian pemasaran yang diperlukan
  4. Elemen-elemen dari perencanaan pemasaran
  5. Penulisan Rencana Pemasaran

Pembuatan dan penerapan suatu rencana pemasaran yang lengkap akan membuat organisasi mampu mencapai sasaran pemasaran dan akhirnya sukses. Akan tetapi, rencana pemasaran hanya akan bermanfaat sebatas informasi yang terkandung di dalamnya serta upaya, kreativitas, dan pemikiran yang ada di dalam pembuatan rencana tersebut.

Contoh Penulisan Rencana Pemasaran Ringkas :

  1. Misi Perusahaan
  2. Sasaran Pemasaran
  3. Analisis Situasi (SWOT)
  • Kekuatan (Strengths)
  • Kelemahan (Weakness)
  • Peluang (Opportunities)
  • Ancaman (Threats)
    1. Pemilihan pasar yang dituju
    2. Bauran Pemasaran (Produk, Harga, Distribusi, Promosi)

Pentingnya memiliki sistem informasi pemasaran yang baik dan sejumlah besar informasi tentang persaingan sangat penting untuk menganalisis situasi secara cermat dan akurat. Peran intuisi manajerial juga penting dalam menciptakan dan menentukan strategi pemasaran. Manajer harus mempertimbangkan setiap informasi dari segi keakuratannya dan juga pertimbangannya saat mengambil keputusan di bidang pemasaran.

Catatan :

¬ Struktur rencana pemasaran secara keseluruhan tidak boleh dipandang sebagai sederetan langkah perencanaan yang berurutan,

  • Beberapa unsure dari rencana pemasaran diputuskan secara simultan dan saling terkait satu sama lain,
  • Contoh penulisan rencana pemasaran ringkas di atas tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan seluk beluk dan rincian dari rencana pemasaran secara keseluruhan,
  • Isi dari setiap rencana pemasaran berbeda-beda, tergantung pada :
  • organisasi, – sasaran
  • misi, – target dan komponen bauran pemasaran

Ad. 1. Menentukan Misi Perusahaan

Penentuan misi perusahaan sangat berpengaruh pada :

  • alokasi sumber daya
  • rentabilitas
  • kelanggengan hidup perusahaan dalam jangka panjang

Pernyataan misi didasarkan pada :

  • analisis yang cermat tentang manfaat yang diinginkan oleh pelanggan yang ada saat ini maupun calon pelanggan
  • analisis terhadap kondisi lingkungan yang ada serta antisipasi ke depan

Visi jangka panjang perusahaan yang terkandung di dalam pernyataan misi perusahaan,       menetapkan :

  • batasan-batasan bagi seluruh keputusan
  • tujuan dan strategi yang diambil kemudian

Pernyataan misi seharusnya :

  1. Berfokus pada pasar atau pasar-pasar yang ingin dilayani oleh perusahaan dan bukannya berfokus pada produk atau jasa yang ditawarkan

Jika pernyataan misi perusahaan dinyatakan :

  • Misi perusahaan yang didefinisikan terlalu sempit akan terkena dampak negatif dari kegiatan pemasaran yang bersifat dangkal (marketing myopia), yaitu

Bisnis didefinisikan dari segi produk dan jasa dan bukannya dari segi manfaat yang diinginkan konsumen.

Myopia berarti : pemikiran yang sempit dan bersifat jangka pendek

s    Misi bisnis dinyatakan terlalu luas

Contoh : “Menyediakan produk dengan kualitas unggul dan bernilai tinggi yang dapat meningkatkan kehidupan pelanggan di seluruh dunia”

è  mungkin merupakan pernyataan yang terlalu luas bagi setiap perusahaan

  1. Organisasi juga perlu mendefinisikan pernyataan misi dan sasaran bagi Unit Bisnis Strategi (UBS), yaitu :

Sub kelompok dari suatu bisnis atau sekumpulan bisnis yang terkait dalam organisasi yang lebih besar.

Unit Bisnis Strategi yang didefinisikan secara tepat hendaknya :

  • mempunyai misi yang berbeda dan target pasar yang lebih spesifik,
  • pengendalian terhadap sumber dayanya, pesaing-pesaingnya
  • rencana-rencana yang terpisah dari UBS lain dalam organisasi

Ad. 2 Menentukan Sasaran Rencana Pemasaran

Tujuan : menjelaskan criteria dalam menyatakan sasaran pemasaran yang baik.

è  Tanpa sasaran tidak akan ada dasar untuk pengukuran keberhasilan suatu kegiatan rencana pemasaran.

Sasaran pemasaran adalah :

sebuah pernyataan dari apa yang harus diperoleh melalui kegiatan pemasaran

Agar berguna, penetapan sasarn harus memenuhi beberapa kriteria :

  • Pertama :

Sasaran harus realistis, dapat diukur, dan berjangka waktu tertentu

s    Kedua :

Sasaran harus konsisten dan mengindikasikan priorotas dari organisasi.

Secara spesifik, sasaran dari pernyataan misi bisnis hinga ke bagian akhir dari rencana pemasaran

Contoh :

Pernyataan Sasaran yang Kurang Baik Pernyataan Sasaran yang Baik
Sasaran kami adalah untuk menjadi pemimpin dalam industri dari segi pengembangan produk baru Sasaran kami adalah untuk membelanjakan 12 persen dari penerimaan penjualan antara tahun 1999-2000 pada riset dan pengembangan (R&D) dalam usaha untuk memperkenalkan paling tidak lima produk baru di tahun 2000
Sasaran kami adalah untuk memaksimumkan keuntungan Sasaran kami adalah untuk mencapai ROI (return of invesment) sebesar 10% selama tahun 1999 dengan pengembalian kembali atas investasi baru selama tidak lebih dari empat tahun
Sasaran kami adalah untuk melayani konsumen dengan lebih baik Sasaran kami adalah untuk mencapai tingkat kepuasan konsumen sebesar paling tidak 90 persen pada survei tahunan terhadap kepuasan konsumen untuk tahun 1999, dan mempertahankan paling tidak 85 persen dari konsumen kami tahun 1999 sebagai pembeli setia di tahun 2000
Sasaran kami adalah untuk menjadi yang terbaik sebatas kemampuan kami Sasaran kami adalah untuk meningkatkan pangsa pasar dari 30 persen menjadi 40 persen di tahun 1999 dengan meningkatkan pengeluaran promosi sebesar 14 persen.

 

Penetapan sasaran secara hati-hati mempunyai beberapa kegunaan, yaitu :

s    Pertama

Sasaran-sasaran tersebut mengkomunikasikan filosofi manajemen pemasaran dan memberikan arahan bagi manajer pemasaran tingkat bawah sedemikian rupa sehingga usaha-usaha pemasaran menjadi bersifat terpadu dan menuju pada arah yang sesuai.

s    Kedua

Sasaran berfungsi sebagai penggerak dengan menciptakan sesuatu agar para karyawan mau bekerja keras.

Bila sasaran dapat dicapai dan menarik, maka sasaran akan memotivasi mereka yang diberi tugas untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut.

s    Ketiga

Proses penulisan sasaran tertentu memaksa para eksekutif untuk menjelaskan cara berpikir mereka

s    Keempat

Sasaran menjadi dasar untuk melakukan kontrol, keefektifan suatu rencana dapat diukur berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan

Ad. 3 Melakukan Analisis Situasi

Sebelum aktivitas pemasaran tertentu didefinisikan, para pemasar harus :

  1. memahami lingkungan yang ada saat ini maupun lingkungan potensial di mana suatu produk dan jasa akan dipasarkan,
  2. latar belakang sejarah perusahaan, latar belakang penjualan dan keuntungannya.

Analisis situasi bias disebut sebagai analisis SWOT di mana dalam hal ini perusahaan harus mengidentifikasi dari sisi :

s Internal, berupa kekuatan (Sthrength) (S) dan kelemahan (Weaknesess) (W)

s Eksternal, berupa peluang (Opportunities) (O) dan ancaman (Threats) (T)

Sisi Internal

Dalam mengkaji kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, manajer pemasaran harus memusatkan perhatian pada sumber daya organisasi seperti :

  • biaya produksi, – citra perusahaan atau citra merk
  • ketrampilan pemasaran, – kemampuan karyawan
  • sumber keuangan, – tersedianya teknologi

Sisi Eksternal

Pada saat menganalisis peluang dan ancama eksternal, manajer pemasaran harus menganalisis aspek-aspek lingkungan pemasaran yang disebut pemindaian lingkungan (environment scanning), yaitu :

Pengumpulan dan penafsiran informasi mengenai factor-faktor, kejadian-kejadian dan hubungan dalam lingkungan eksternal yang mungkin berpengaruh pada masa depan organisasi atau implementasi rencana pemasaran

  • Pemindaian lingkungan membantu mengidentifikasi peluang maupun ancaman pasar dan memberikan arahan dalam mendesain strategi pemasaran.

Ada enam faktor lingkungan makro yang paling sering dipelajari, yaitu faktor :

  • Sosial – Teknologi
  • Demografi – Politik dan hukum
  • Ekonomi – Persaingan

Sisi Internal dan Eksternal

Budaya Perusahaan adalah :

Asumsi dasar yang diterima oleh organisasi guna menanggulangi lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan eksternal yang selalu berubah.

  • Secara internal, budaya perusahaan memperhatikan masalah-masalah seperti : loyalitas pekerja, sentralisasi atau disentralisasi dalam pengambilan keputusan, kriteria promosi dan teknik pemecahan masalah.
  • Secara eksternal, budaya perusahaan diungkapkan melalui cara perusahaan dalam bereaksi terhadap masalah dan peluang.

Respon secara organisasi terhadap lingkungan eksternalnya dapat dikategorikan dalam empat jenis, yaitu :

  1. Pencari Peluang
  • Memusatkan perhatian pada pengenalan dan pemanfaatan peluang pasar yang muncul, sehingga menekankan pentingnya riset dan komunikasi dengan pasar.
  • Karena orientasi eksternalnya begitu kuat, pencari peluang cenderung membangun dan mempertahankan sistem informasi yang baik dan program pengembangan produk.
  • Pencari peluang lebih suka mengembangkan alternatif strategi yang bersifat membuka pasar baru atau mengembangkan produk dan jasa baru.
  1. Pemberi Reaksi

è  Merupakan kebalikan dari pencari peluang, karena mereka justru bereaksi terhadap tekanan lingkungan bila terpaksa.

è  Pemberi reaksi merupakan seorang pengikut, bukan pemimpin dan kurang memiliki fokus terhadap strategi.

è  Penekanannya adalah pada upaya memelihara “status quo” meskipun lingkungan mengalami perubahan.

è  Seorang pemberi reaksi akan menghindari setiap strategi alternatif yang membawanya keluar dari ceruk pasarnya (market share) atau yang memerlukan tindakan yang tegas dan berisiko.

  1. Penjaga

è  Memiliki daerah pasar tertentu dan tidak berusaha mencari di luar daerah untuk meraih peluang baru, tetapi dengan mencoba untuk “mempertahankan daerahnya”.

è  Penjaga kelihatannya menyukai setiap strategi alternatif yang membantu mengurangi biaya promosi walaupun risikonya, perubahan yang terjadi di pasar luput dari perhatiannya. Ataupun kalau penjaga mendeteksi perubahan-perubahan tersebut biasanya ia tidak dapat bereaksi dengan menyesuaikan praktik bisnisnya.

  1. Penganalisis

è  Cenderung bersifat konservatif dan sekaligus juga agresif

è  Biasanya beroperasi paling tidak dalam satu pasar yang stabil dan berusaha untuk mempertahankan posisinya dalam pasar tersebut.

è  Mencoba mendefinisikan peluang yang muncul di pasar lainnya

è  Bukan merupakan seorang yang berani mengambil risiko

è  Meskipun biasanya “mendukung” pasar produk baru, penganalisis memiliki keunggulan karena mengamati dan belajar dari masalah-masalah yang timbul terhadap produk baru perusahaan lain.

Untuk mengidentifikasi peluang dengan cara

  1. Mencari jendela-jendela strategis, yaitu

Rentang waktu yang terbatas di mana terjadi kesesuaian yang optimum antara syarat-syarat penting yang dibutuhkan oleh suatu pasar dan kompetensi suatu perusahaan.

  1. Mengidentifikasi alternatif-alternatif strategi yang ada, yaitu dengan matriks peluang strategis, yang mencocokkan produk-produk dengan pasarnya. Perusahaan dapat menggali empat pilihan berikut :
  1. Penetrasi Pasar

Yaitu : sebuah strategi pemasaran yang mencoba untuk meningkatkan pangsa pasar di antara konsumen yang telah ada.

  1. b.   Pengembangan Pasar

Yaitu : menarik konsumen baru untuk produk lama

  1. Pengembangan Produk

Yaitu : strategi pengembangan produk dengan penciptaan produk-produk baru untuk pasar yang telah ada.

è Para manajer yang menerapkan strategi ini dapat mengandalkan pengetahuan mereka yang luas tentang terget pasarnya. Biasanya mereka memiliki perkiraan yang baik tentang apa yang disukai dan yang tidak disukai konsumen terhadap produk yang ada dan kebutuhan saat ini mana yang belum terpenuhi

  • Para manajer bias mengandalkan saluran distribusi yan telah ada.
  1. Diversifikasi

Yaitu : strategi untuk menaikkan penjualan dengan memperkenalkan produk-produk baru dalam pasar yang baru

  • Strategi diversifikasi dapat berisiko apabila perusahaan memasuki pasar yang belum dikenalnya
  • Strategi diversifikasi bisa sangat menguntungkan jika perusahaan memasuki pasar-pasar pada tingkat yang persaingannya rendah atau tidak ada sama sekali
  1. Memilih alternatif strategi

Tergantung pada :

  • filosofi dan budaya perusahaan

Perusahaan pada umunya memiliki satu atau dua filosofi tentang kapan mereka berharap mendapatkan laba (meraih laba secara langsung atau mula-mula berusaha meningkatkan pangsa pasar dan baru kemudian mencari keuntungan). Dalam jangka panjang, pangsa pasar dan keuntungan merupakan tujuan yang selaras.

  • alat yang digunakan untuk mengambil keputusan

Alat yang dapat membantu para manajer untuk menyeleksi alternatif-alternatif strategi yang paling umum adalah berupa matrik, yaitu :

  1. Matriks Portepel/Peluang Strategi
  2. Matriks daya tarik pasar/kekuatan pasar

Matriks Portepel

Organisasi-organisasi besar yang melakukan perencanaan strategi mungkin menciptakan Unit Bisnis Strategi (UBS). Setiap UBS memiliki :

s    Tingkat pengembalian atas investasi (rate of return on invesment) (ROI)

s    Potensi pertumbuhan dan risiko tersendiri

Manajemen harus menemukan keseimbangan antar UBS yang menghasilkan pertumbuhan dan laba yang ingin dicapai oleh organisasi secara keseluruhan dengan tingkat risiko yang dapat diterima. Beberapa UBS menghasilkan uang dalam jumlah lebih besar dibandingkan yang dibutuhkan untuk biaya operasional atau untuk meningkatkan upaya pemasaran, produksi atau persediaan UBS yang lain memerlukan uang tunai untuk mendongkrak pertumbuhan. Tantangannya adalah menyeimbangkan “portepel” organisasi dari UBS demi kinerja jangka panjang yang paling baik.

Untuk menentukan kontribusi uang tunai maupun kebutuhan uang tunai di masa datang yang akan diperoleh melalui setiap UBS, para manajer dapat menggunakan matriks portepel Boston Consulting Group

Matriks portepel mengklasifikasikan setiap UBS berdasarkan pangsa pasar dan pertumbuhan saat ini maupun yang diramalkan. Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa pangsa pasar dan tingkat keuntungan sangat berhubungan. Ukuran pangsa pasar yang dipergunakan dalam pendekatan portepel adalah pangsa pasar relatif, yaitu rasio antara pangsa pasar perusahaan dan pangsa pasar dari pesaing terbesar.

Kategori yang digunakan dalam matriks portepel :

  1. Bintang (Star)

Adalah : pemimpin pasar (market leader) dan pertumbuhan yang cepat.

Bintang dalam UBS umumnya memiliki laba yang besar tetapi membutuhkan sejumlah besar uang kas untuk membiayai pertumbuhannya yang cepat.

Taktik pemasaran yang terbaik adalah

è  untuk melindungi pangsa pasar yang telah ada, dengan menginvestasikan kembali pendapatan dalam perbaikan produk, distribusi yang lebih baik, promosi lebih banyak, efisiensi produksi.

Manajemen harus berusaha untuk merebut sebagian besar pengguna baru ketika mereka memasuki pasar.

  1. Sapi Perah (Cash Cow)

Adalah : sebuah UBS yang umumnya menghasilkan uang kas yang lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan untuk mempertahankan pangsa pasarnya.

UBS ini berada di pasar yang pertumbuhannya lambat, tetapi produknya mendominasi pangsa pasar.

Strategi dasar untuk sapi perah adalah :

è mempertahankan dominasi pasar dengan menjadi penentu harga dan membuat perbaikan produk melalui peningkatan teknologi

Para manajer harus mampu menghadapi tekanan untuk tidak mengembangkan produk dasarnya kecuali bila mereka mampu meningkatkan permintaan secara dramatis, mereka harus mengalokasikan kelebihan uang kas untuk kelompok produk yang memiliki prospek pertumbuhan paling tinggi.

  1. Anak Bermasalah (Problem Child) atau Tanda Tanya (Question Mark)

Yaitu : memperlihatkan pertumbuhan yang cepat tetapi menghasilkan margin keuntungan yang kecil.

Pada posisi ini membutuhkan banyak sekali dana kas.

Tanpa dukungan dana kas, mereka akhirnya bisa menjadi tidak karuan

Pilihan strateginya adalah :

  • melakukan investasi secara besar-besaran untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih baik,
  • mengambil alih (mengakuisisi) perusahaan pesaing guna mendapatkan pangsa pasar yang diperlukan,
  • membubarkan UBS tersebut.

Kadang-kadang perusahaan dapat mereposisi produk UBS tersebut ke dalam kelompok bintang.

  1. Pecundang (Dog)

Yaitu : memiliki potensi pertumbuhan yang rendah dan pangsa pasar yang kecil.

Sebagian besar pecundang akhirnya meninggalkan pasar.

Pilihan strategi untuk pecundang adalah :

  • memungut hasil panen atau melakukan divestasi.

Setelah mengklasifikasi strategi UBS perusahan di dalam matriks, langkah selanjutnya adalah mengalokasikan sumber daya di masa yang akan dating untuk tiap-tiap kategori tersebut. Empat dasar strategi dasar adalah :

  1. Mengembangkan

Jika suatu organisasi memiliki sebuah UBS yang dipercaya memiliki potensi untuk menjadi bintang (mungkin saat ini masih pada taraf anak bermasalah), mengembangkan barangkali akan menjadi tujuan yang tepat.

Organisasi mungkin memutuskan untuk mengorbankan keuntungan jangka pendek dan menggunakan sumber daya keuangannya untuk mencapai tujuan ini.

  1. Mempertahankan

Jika suatu UBS merupakan sapi perah yang sangat sukses, tujuan utama perusahaan pastilah mempertahankan atau menjaga pangsa pasar sehingga organisasi dapat mengambil keuntungan dari aliran kas yang sangat positif.

  1. Menuai Panen

Strategi ini tepat untuk semua UBS kecuali UBS yang termasuk dalam kelompok bintang.

Tujuan dasarnya adalah untuk

  • meningkatkan pengembalian dana jangka pendek tanpa harus terlalu memperhatikan pengaruh jangka panjang.

Strategi ini akan berguna terutama bila diperlukan lebih banyak dana dari sapi perah yang memiliki prospek jangka panjang kurang menguntungkan karena rendahnya laju pertumbuhan pasar.

  1. Melakukan divestasi

Meniadakan UBS yang pangsa pasarnya rendah di dalam pasar yang pertumbuhannya rendah pula memang sering kali patut dilakukan.

Yang paling cocok untuk strategi ini adalah : Anak bermasalah dan pecundang

Daya Tarik Pasar/Matriks Kekuatan Perusahaan

Pertama kali dikembangkan oleh General Electric, yang dikenal sebagai Daya Tarik Pasar (market attractiveness) atau matriks kekuatan perusahaan (company strength matrix)

Dimensi yang digunakan dalam matriks daya tarik pasar dan matriks kekuatan perusahaan lebih baik dan lebih lengkap dibandingkan dengan yang digunakan dalam matrik portofolio (portofolio matrix) tetapi lebih sulit untuk diukur.

Daya tarik pasar atau matriks kekuatan perusahaan terdiri dari :

Sumbu horizontal (Posisi bisnis/ Business Position), menunjukkan :

  • Bagaimana sebaiknya posisi suatu organisasi dalam memanfaatkan keunggulan guna meraih peluang pasar.

Sumbu vertikal mengukur daya tarik pasar, di mana ditunjukkan baik secara kualitas dan kuantitas. Beberapa sifat dari suatu pasar yang menarik adalah :

  • tingginya tingkat keuntungan (profitability)
  • pertumbuhan yang cepat (rapid growth)

–     sedikitnya regulasi pemerintah

–     meningkatnya sensitivitas konsumen terhadap harga,

  • lemahnya tingkat persamaan, dan
  • ketersediaan teknologi.
  1. Keunggulan Diferensiasi

Agar perencanaan pemasaran berhasil, perusahaan harus mencari keunggulan diferensiasi relatif (differential advantage), terhadap pesaing ketika menganalisis kekuatan internal dan eksternal peluang pasar, yaitu

salah satu aspek unik dalam suatu organisasi yang mempengaruhi target konsumen menjadi pelanggan setia perusahaan dibandingkan dengan pesaing lainnya.

Keunggulan diferensiasi diharapkan mampu menjaga citra perusahaan dan harus terjadi dalam setiap bauran pemasaran.

Dua sumber dasar dari   keunggulan diferensiasi adalah :

  • ketrampilan yang lebih tinggi

yaitu : kemampuan unik para manajer dan para pekerja yang unik yang membedakan mereka dari pekerja perusahaan pesaing.

s    sumber daya yang lebih besar

yaitu : suatu bentuk yang lebih nyata dalam keunggulan differensiasi.

Kunci untuk mendapatkan keunggulan diferensiasi adalah kemampuan mempertahankan keunggulan tersebut.

Harga yang murah (low price) merupakan keunggulan kompetitif yang mampu membuat produk bertahan.

Keunggulan kompetitif berkelanjutan adalah :

Keunggulan yang tidak bisa ditiru oleh pesaing

Tanpa keunggulan diferensiasi, konsumen yang dituju tidak dapat menerima alas an apapun untuk menjadi pelanggan organisasi ketimbang menjadi pelanggan dari perusahaan pesaing.

Ad. 4 Membuat Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran meliputi :

kegiatan menyeleksi dan penjelasan satu atau beberapa target pasar dan mengembangkan serta memelihara suatu bauran pemasaran yang akan menghasilkan kepuasan bersama sengan pasar yang dituju.

Strategi Pasar yang Dituju

è  Mengidentifikasi segmen-segmen pasar yang akan dilayani

Segmen Pasar adalah :

Kelompok individu atau perusahaan yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama.

  • mereka memiliki kebutuhan produk yang relatif sama.

Proses dalam menentukan strategi pasar yang dituju :

  1. Analisis Peluang Pasar

Merupakan gambaran dan perkiraan atas ukuran dan potensial penjualan pada segmen pasar yang menarik perhatian bagi perusahaan dan penilaian tentang para pesaing/kompetitor utama di segmen tersebut.

  1. Menentukan satu atau lebih segmen sebagai sasaran.

Ada tiga strategi yang dapat digunakan dalam memilih pasar yang dituju :

  1. Pasar yang dituju dapat diseleksi dengan membandingkan pasar tersebut dengan seluruh pasar berdasarkan salas satu bauran pemasaran,
  2. Memusatkan perhatian pada satu segmen,
  3. Membandingkannya dengan beberapa segmen pasar dengan menggunakan beberapa elemen bauran pemasaran.

Ad. 5 Bauran Pemasaran

Mengacu pada paduan strategi produk distribusi, promosi dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju.Distribusi kadangkala dihubungkan dengan tempat, sehingga memberikan 4P dari bauran pemasaran (Product /Produk, Price /Harga, Place/tempat, Promotion/Promosi).

è  Seorang manajer pemasaran dapat mengontrol tiap komponen dari bauran pemasaran, tetapi strategi keempat komponen tersebut harus dipadukan untuk mencapai hasil yang optimal.

  • Bauran pemasaran yang sukse didesain secara hati-hati untuk memuaskan pasar yang dituju.

Strategi Produk

Inti dari bauran pemasaran, yang merupakan langkah awalnya, adalah penawaran produk dan strategi produk. Sangat sulit untuk mendesain strategi distribusi, memutuskan kampanye promosi, atau menentukan harga tanpa mengenali produk yang akan dipasarkan.

Produk meliputi :

–     Unit fisik,                                                  – merk,

–     Kemasan,                                                  – nama baik perusahaan,

–     Garansi,                                                     – nilai kepuasan,

–     Pelayanan purna jual,                                – dll

Produk bisa berbentu :

  • nyata , seperti komputer
  • ide-ide, seperti yang ditawarkan oleh seorang akuntan,
  • jasa-jasa, seperti perawatan

Strategi Distribusi

Berkaitan dengan upaya membuat produk tersedia kapan dan di mana konsumen membutuhkannya.

Strategi distribusi mencakup semua aktivitas bisnis yang berkaitan dengan penyimpanan dan pengangkutan sejumlah bahan baku atau produk jadi.

Tujuan dari distribusi adalah :

è  Untuk memastikan bahwa produk tiba dalam kondisi layak pakai pada tempat yang ditunjuk pada saat diperlukan

Strategi Promosi

Terdiri dari :

  • penjualan perseorang,, –   promosi penjualan
  • periklanan, –   humas

Peran promosi dalam bauran pemasaran adalah :

  • menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju melalui penyampaian, informasi medik, membujuk, atau mengingatkan mereka akan manfaat suatu organisasi atau produk.

Strategi Harga

Harga adalah : apa yang harus diberikan oleh pembeli untuk mendapatkan suatu produk.

Harga sering merupakan elemen yang paling fleksibel di antara keempat elemen bauran pemasaran, yaitu yang peling cepat berubah, karena para pemasar dapat lebih sering dan lebih mudah menaikkan atau menurunkan harga dibandingkan dengan mengubah variable bauran pemasaran lainnya.

Harga merupakan senjata persaingan yang penting dan bahkan sangat penting bagi organisasi karena harga dikalikan dengan jumlah unit produk yang terjual sama dengan total penerimaan perusahaan .

Ad. 6 Menindaklanjuti Rencana Pemasaran

¬  Implementasi, adalah :

Proses mengubah rencana pemasaran menjadi penetapan tugas dan memastikan bahwa tugas tersebut dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mampu mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana yang telah dibuat.

Aktivitas implementasi dapat meliputi :

  1. Rincian pelaksanaan kerja,
  2. Gambaran aktivitas,
  3. Ketepatan waktu
  4. Anggaran
  5. Banyaknya kompensasi

¬  Evaluasi dan Pengendalian

Evaluasi adalah :

Pengukuran derajat pengukuran tujuan pemasaran yang telah ditetapkan selama periode waktu tertentu.

Empat alas an umum yang menyebabkan kegagalan dalam mencapai suatu sasaran pemasaran adalah :

  1. Sasaran pemasaran yang tidak realistis,
  2. Strategi pemasaran yang tidak tepat dalam perencanaan,
  3. Pelaksnaan yang kurang baik,
  4. Perubahan lingkungan setelah sasaran tersebut ditetapkan dan strategi dilaksanakan

Pengendalian

è  Memberikan mekanisme untuk mengevaluasi hasil pemasaran ditinjau dari segi tujuan perencanaan, dan untuk melakukan koreksi terhadap tindakan yang tidak membantu organisasi dalam mencapai tujuan tersebut berdasarkan pedoman anggaran yang tersedia.

 ¬  Audit Pemasaran

adalah : kegiatan evaluasi secara berkala, sistematis, dan menyeluruh terhadap tujuan, strategi, struktur, dan kinerja dari organisasi pemasaran

Audit pemasaran membantu manajemen dalam mengalokasikan sumber daya pemasaran secara efisien.

Audit pemasaran mempunyai empat karakteristik, yaitu :

  1. Menyeluruh

Audit pemasaran mencakup semua masalah utama pemasaran yang dihadapi oleh organisasi, jadi tidak hanya masalah kecil saja.

  1. Sistematis

Audit pemasaran dilakukan secara berurutan dan meliputi lingkungan pemasaran, system pemasaran internal, dan aktivitas pemasaran tertentu dari organisasi. Diagnosa ini diikuti dengan rencana kegiatan, baikberupa usulan jangka pendek maupun jangka panjang dalam rangka menignkatkan efektivitas pemasaran secara keseluruhan.

  1. Independen

Audit pemasaran biasanya dilakukan oleh orang dalam ataupun pihak luar organisasi yang cukup independen sehingga dapat dipercaya oleh manajemen puncak agar hasilnya bersifat objektif.

  1. Berkala

Audit pemasaran harus dilakukan dengan jadwal yang rutin dan bukannya hanya pada saat terjadi krisis.

Tujuan utama audit pemasaran :

  • Untuk menyusun riwayat kegiatan pemasaran organisasi secara lengkap
  • Untuk memberikan dasar bagi pengembangan dan perbaikan rencana pemasarannya
  • Cara baik untuk meningkatkan komunikasi serta mempertinggi kesadaran akan pentingnya pemasaran di dalam lingkungan organisasi.
  • Wahana yang berguna untuk membuat agar filosofi dan metode-metode pemasaran strategis dapat diterima oleh anggota lain dalam organisasi.

 

  1. Rencana Pemasaran yang Efektif
    • Mengidentifikasi beberapa teknik yang dapat membantu membuat perencanaan strategi lebih efektif.

 

Perencanaan strategi yang efektif memerlukan perhatian, kreativitas, dan komitmen pihak manajemen secara terus-menerus :

s    Perencanaan strategi bukan merupakan latihan tahunan, di mana para manajer melaksanakan semua kegiatan dan melupakan tentang rencana strateginya sampai tahun depan.

Perencanaan strategis merupakan proses yang terus menerus karena lingkungan yang selalu berubah dan sumber daya serta kemampuan perusahaan yang selalu berkembang.

s    Perencanaan yang masuk akal didasarkan pada kreativitas

s    Elemen yang paling penting bagi perencanaan strategi yang berhasil adalah dukungan dan partisipasi dari pihak manajemen puncak.

A Thousand Mile Journey to Success Begin with One Step

Kinerja sebuah perusahaan sesungguhnya harus dikelola dengan baik agar sistem manajemen kinerja yang diterapkan benar-benar mampu untuk menurunkan biaya dan meningkatkan pendapatan (increase revenue, decrease cost).  Untuk itu saya telah merancang suatu model  langkah-langkah transformasi manajemen kinerja.

Tujuh Langkah Transformasi Manajemen Kinerja tersebut membantu perusahaan membangun world class management system untuk memastikan continuous improvement berjalan di setiap pemegang jabatan, di setiap unit, di setiap level, setiap hari di sepanjang tahun.

A Thousand Mile Journey to Success  Begin with One Step.  Perjalanan panjang menuju sukses  dimulai dengan  mengayunkan langkah pertama.

Dengan semangat yang sama, Tujuh Langkah Transformasi Manajemen Kinerja Korporasi telah membuat berbagai perusahaan berhasil meningkatkan nilai perusahaan (maximise shareholder’s value) dengan berfokus pada pemberdayaan masing-masing pemegang jabatan untuk mengelola indikator kinerja terkait tanggung jawabnya.     

Seorang manajer berhasil menghemat jutaan rupiah biaya perusahaan dari pengelolaan indikator kinerja terkait mengenai biaya konsumsi.  Di sebuah perusahaan transportasi, sistem ini berhasil menghemat jutaan rupiah dari pengelolaan indikator kinerja penggunaan bahan bakar (BBM) kantor.   Di sebuah divisi Teknologi Informasi, penerapan sistem ini berhasil memicu kreatifitas manajer divisi tersebut untuk menghasilkan solusi menghemat biaya telepon jutaan perbulan dengan berfokus pada indikator kinerja penurunan biaya telepon perusahaan.  Di sebuah perusahaan perdagangan, penerapan sistem ini berhasil meningkatkan penjualan 33% per bulan dengan berfokus pada indikator kinerja terkait proses penjualan.

Untuk mewujudkan semua manfaat diatas, kita dapat mentransformasikan manajemen kinerja perusahaan dengan tujuh langkah berikut:

  1. Mission Statement : Memastikan perusahaan memiliki pernyataan misi dan visi perusahaan yang jelas, fokus, membangkitkan semangat dan menginspirasi perubahan perilaku
  2. Corporate Scorecard : Memastikan artikulasi visi ke dalam bahasa operasional untuk memastikan setiap tujuan strategik perusahaan memiliki indikator keberhasilan visi dan targetnya
  3. KPI Tree : Memastikan seluruh unit organisasi dan pemegang jabatan memiliki Key Performance Indicator  unik sesuai tanggungjawab masing-masing untuk mencapai  corporate scorecard, melalui proses  penyelarasan indikator kinerja top-down / bottom-up di setiap unit organisasi dan level
  4. KPI Description : Memastikan kejelasan setiap indikator kinerja dan penetapan target yang menantang (stretching target) untuk menjamin terjadinya peningkatan kinerja
  5. Improvement Action Plan : Memastikan seluruh pemegang jabatan memiliki Rencana Kerja Perbaikan (improvement plan) mencapai target indikator kinerjanya, mendukung rencana kerja unit organisasi di  level yang lebih tinggi
  6. KPI & Competence-Based Performance Appraisal : Mengimplementasikan sistem Penilaian Kinerja berbasis Kompetensi dan Indikator Kinerja untuk mengevaluasi sejauh mana karyawan telah berkontribusi mencapai target KPInya dan menghubungkannya dengan sistem kompensasi karyawan

Improvement Progress Review Cycle : Memastikan berjalannya control & monitoring system dengan menggulirkan aktifitas Progress Review Cycle menjadi praktek Company-Wide Review Cycle pada setiap level menuju praktek operasional yang lebih baik

BRAINSTORMING

Brainstorming adalah teknik daya cipta kelompok mendesain timbulnya banyak gagasan untuk latar belakang masalah, pada 1953 metode ialah populariz oleh Alex faickney osborn dalam bukunya mengadakan imajinasi terapan, osborn mengusulkan bahwa kelompok-kelompok bisa menggandakan hasil kreatif mereka dengan brainstorming. Walaupun Brainstorming sudah menjadi teknik kelompok populer, peneliti tidak menemukan bukti keefektifannya karena meningkatkan kuantitas atau kualitas gagasan yang ditimbulkan, karena masalah seperti itu sebagai selingan, sosial bermalas-malasan, kecemasan evaluasi, dan produksi yang bertahan, mendiskusikan kelompok-kelompok adalah sedikit lebih efektif daripada macam kelompok-kelompok lain, dan mereka sebetulnya lebih tidak efektif daripada individu yang bekerja independently. Di encyclopedia daya cipta, tudor rickards, di pesertanya atas Brainstorming, meringkaskan kontroversinya dan menunjukkan bahaya conflate produktivitas di pekerjaan kelompok dengan kuantitas ideas. walaupun Brainstorming tradisional tidak menambah produktivitas kelompok-kelompok (sebagai diukur oleh jumlah gagasan menghasilkan), masih mungkin menyediakan keuntungan, seperti menaikkan semangat juang, meningkatkan kesenangan kerja, dan memperbaiki kerja tim, dengan begitu, banyak percobaan sudah terpaksa memperbaiki curah-gagasan atau memakai variasi teknik dasar yang lebih efektif.

  1. Identifikasi Masalah

       Mengapa memakai Brainstorming? Konvensional kelompok memecahkan masalah bisa fraught dengan masalah, yakin, “ego besar” peserta bisa mati tenggelam ke luar dan mengintimidasi anggota kelompok yang lebih pendiam, sedikit peserta percaya diri bisa juga takut tertawaan untuk mempunyai gagasan mereka secara leluasa, yang sama orang lain mungkin merasakan tekanan untuk sesuai dengan pandangan kelompok, atau dicegah oleh hal berlebihan untuk kekuasaan, sebagai kelompok memecahkan masalah sering tidak efektif dan steril. Oleh perbedaan, mencurahkan gagasan-gagasan menyediakan freewheeling lingkungan, tiap orang dianjurkan mengambil bagian, quirky gagasan disambut baik, dan banyak persoalan kelompok memecahkan masalah teratasi, sama sekali peserta diminta menyumbang sepenuhnya dan adil, membebaskan orang untuk mengembangkan pemecahan kreatif masalah yang sedang dihadapi.

  1. Tujuan Brainstorming

     Menggali ide sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan apakah hal tersebut dapat dilaksanakan atau tidak,baik. Teknik ‘brainstorming’ membantu seseorang atau kelompok berpikir secara bebas dan kreatif.

Brainstorming menggabungkan pendekatan informal yang santai untuk memecahkan masalah, gagasan di sini adalah bahwa beberapa gagasan ini bisa tercipta ke dalam pemecahan kreatif terhadap masalah yang sedang dihadapi, sedangkan orang lain masih bisa mencetuskan lebih banyak gagasan, pendekatan ini bermaksud membuat orang lebih bebas, dengan “tersentak” dari cara piker mereka yang biasanya.

  1. Fungsi Brainstorming

     Brainstorming ada karena adanya kreativitas manusia untuk memunculkan ide-ide creative .Seperti sumbangan saran yang memuat ide-ide untuk di jadikan sebuah pertimbangan dan menjadi suatu keputusan.

Brainstorming adalah alat populer yang membantu kita dalam pemecahan masalah secara kreatif.

benar-benar berguna kalau kita mau lolos dari pola fikir statis, agar anda bisa memperkembangkan cara baru memandang hal, juga menolong kita mengatasi banyak persoalan bahwa bisa membuat kelompok memecahkan masalah proses hampa dan tak memuaskan.

Dengan tim kita, membantu membagikan pengalaman yang bermacam-macam dari semua anggota tim dari masalah yang akan dipecahkan, hal ini dapat memberbanyak gagasan, yang berarti bahwa kita bisa menemukan pemecahan yang lebih baik dari masalah kita yang kemukakan. Juga dapat membantu kita mendapat gagasan dari 7 anggota tim untuk pemecahan, mereka dilibatkan dalam memperkembangkan pemecahan itu, what’s lebih banyak, karena Brainstorming adalah kesenangan, membantu anggota tim ikatan dengan satu sama lain pada saat mereka memecahkan masalah di lingkungan yang tanpa selingan yang positif.

  1. Tahapan dari teknik brainstorming
  1. kumpulkan semua orang yang ingin Anda explore ide-idenya
  2. Undanglah mereka ke suatu tempat yang membantu mereka lebih fresh. Seperti Café,   hotel, atau tempat hiburan seperti Dufan bisa menjadi pilihan. Tujuannya adalah agar saat pelaksanaan brainstorming, para peserta dalam keadaan segar dan fun sehingga ide – ide akan muncul
  3. Ajukan permasalahan yang sedang dihadapi mereka agar “mengatasi kejenuhan selama masa vacant”
  4. Minta setiap orang berfikir kemudian mengajukan idenya masing – masing. Pada tahap ini ide apapun yang keluar harus ditampung dan dicatat. Jangan dibatasi atau dibantah.
  5. Setelah semua ide ditulis, saatnya Anda mendiskusikan ide mana yang paling mungkin dilaksanakan berdasarkan kondisi dan kemampuan perusahaan
  6. Ambilah dua atau tiga yang paling mungkin untuk dibawa ke rapat di level manajerial yang lebih tinggi berdasarkan pilihan terbanyak. Jangan lupa ide – ide yang lain tetap harus diarsipkan karena tidak menutup kemungkinan suatu saat ide – ide tersebut bisa direalisasikan.
  7. Kesimpulan

     brainstorming kelompok sering lebih efektif karena menyebabkan timbulnya gagasan daripada biasa kelompok memecahkan masalah, belajar sesudah belajar sudah memperlihatkan kalau individu mencurahkan gagasan-gagasan di mereka sendiri, mereka menciptakan lebih banyak gagasan, dan sering gagasan mutu yang lebih baik, daripada kelompok-kelompok orang yang mencurahkan gagasan-gagasan bersama.

Sedangkan curah-gagasan kelompok sering lebih efektif dikarenakan banyaknya gagasan dari kelompok dalam memecahkan masalah, belajar sesudah belajar setiap individu mencurahkan gagasan-gagasan dari mereka sendiri, mereka menciptakan lebih banyak gagasan, dan sering gagasan mutu yang lebih baik, daripada kelompok-kelompok orang yang mencurahkan gagasan-gagasan bersama.

  1. Contoh Identifikasi Masalah

Kelompok kami akan membahas :

“Apa Saja Kegiatan yang dilakukan Para Mahasiswa / i Saat Liburan Semester “

Rudi : mengatasi kejenuhan dengan mengikuti organisasi dan komunitas karena selain mendapat ilmu dan pengetahuan baru bisa bertemu dan bercerita dengan teman – teman kampus

Jihan : bekerja untuk mengisi kekosongan di hari liburan selain dapat menghasilkan uang juga menambah pengalaman

Andy : beristirahat, berolahraga dan membersihkan rumah

Linda : melakukan kegiatan – kegiatan yang positif seperti bekerja, ketoko buku, hangout dengan teman – teman dan kumpul dengan teman – teman.

Dian : bekerja ingin berusaha mencari uang sendiri dan hasilnya bisa ditabung dan kumpul bersama teman – teman.

Lia : melakukan dengan “MATI” / (Makan Tidur) dan mencuci mata dengan teman-teman.

Dewi : hangout bersama teman-teman (kalau punya duit) dan beres-beres rumah dan makn tidur.

Lina : berjualan barang dagangan hasil produksi sendiri karena dapat menghasilkan uang sendiri dan lebih puas atas hasil usaha yang dilakukan sendiri.

Jadi, kesimpulan diatas sebagian besar mahasiswa/i mengisi waktu liburan dengan bekerja dan bisa menghasilkan penghasilan sendiri. Liburan semester yang sangat lama terkadang membuat mahasiswa / I itu jenuh dan malas tetapi jika kita melakukan suatu pekerjaan yang kita sukai maka liburan yang lama itu pun akan terasa cepat dan banyak manfaat. Pemikiran dari banyak orang dalam teknik ini akan membantu kita untuk mendapatkan ide – ide segar yang bermanfaat bagi diri sendiri saat liburan semester

Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes

 

KLASIK KEYNES
1.Menganggap nilai uang adalah stabil

2.Menolak anggapan bahwa fenomena- fenomena moneter sebagai variabel yang sanggup mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan

3.Adanya tambahan jumlah uang beredar tak akan mempengaruhi sektor riil (Classical Dichotomy).

4.Permintaan dan penawaran uang menentukan tingkat harga umum.

5.V dan T dianggap tetap dan hanya dipengaruhi faktor-faktor non moneter.

1.Menganggap nilai uang adalah tidak stabil.

2.Fenomena-fenomena moneter merupakan variable-variabelyang dapat mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.

3.Tambahan jumlah uang beredar akan mempengaruhi sektor riel.

4.Permintaan dan penawaran uang akan menentukan tingkat bunga.

5.V dan T dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan perekonomian yang terjadi.

 

KLASIK KEYNES
6.Adanya hubungan langsung antara kelebihan uang tunai dimasyarakat dan kecenderungan perubahan harga.

7.Belum secara jelas memasukkan motif spekulasi untuk permintaan akan uang, yang ada baru unsur transaksi dan berjaga-jaga.

8.Harapan perubahan harga dimasa mendatang bukan merupakan factor penting dalam menentukan besarnya permintaan uang.

9.Berlaku untuk perekonomian yang sector perekonomiannya belum rumit.

10.Cocok untuk situasi yang terjadi inflasi dalam waktu yang lama (inflatoir)

6.Hubungan secara tidak langsung antara kelebihan uang tunai dimasyarakat dengan kecenderungan perubahan harga yaitu melalui tingkat bunga.

7.Telah memasukkan unsur spekulasi, disamping unsur transaksi dan berjaga-jaga.

8.Harapan perubahan harga dimasa mendatang merupakan factor-faktor penting yang menentukan besarnya permintaan akan uang.

9.Berlaku untuk perekonomian yang sector keuangannya sudah maju. Pasar modalnya terorganisasi dengan baik.

10.Cocok untuk perekonomian yang tidak inflantoir.

 

KLASIK KEYNES
11.Bentuk Fungsi Permintaan uang adalah:

ÚMd = k.PT

ÚMd = k.Y

ÚPermintaan akan uang adalah Proporsion dengan tingkat pendapatan nasional. Atau dengan kata lain permintaan akan uang tergantung dari tinggi rendahnya pendapatan nasional.

ÚMd = Permintaan akan uang

ÚY = Tingkat pendapatan nasional

Úk = Bagian dari pendapatan nasional yang ingin dipegang masyarakat dalam bentuk uang.

12.Fungsi Permintaan uang mempunyai sifat yang stabil karena VT dianggap berubah secara lambat, sejalan dengan factor kelembagaan.

13.Lebih menekankan fungsi uang sebagai Medium of Exchange.

11.Bentuk situasi permintaan uang adalah:

L = (Y,i)

L = LT + LL

L = LT (Y) + LL (i)

Atau

Md = K.Y + LL (i)

Artinya:

Permintaan akan uang tergantung dari tingkat pendapatan nasional dan tingkat bunga.

•L = Md = Permintaan akan uang

•LT = Permintaan akan uang untuk motif transaksi dan berjaga-jaga.

•LL = Permintaan akan uang untuk motif spekulasi.

12.Fungsi permintaan uang adalah fungsi yang tidak stabil, karena adanya faktor uncertainty dan expectation.

13.Fungsi uang selain sebagai medium of exchange, juga sebagai store of value.

 

 

UU NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB III, Pasal 4

Hak konsumen adalah :

  1. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa;
  2. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
  3. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa;
  4. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan;
  5. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan dan pendidikan konsumen secara patut;
  6. hak untuk mendapat pembinaaan dan pendidikan konsumen;
  7. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
  8. Hak untuk mendapatkan barang kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
  9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya

Selain hak kewajiban yang harus dilakukan konsumen menurut UU No. 8 ini adalah sebagai berikut.

KEWAJIBAN KONSUMEN

(Pasal 55 UU No. 8 Tahun 1999)

  • Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur
  • Beritikad baik
  • Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati

• Mengikuti upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut

Riset pemasaran

Riset pemasaran sangat penting bagi management perusahaan bahkan sebelum produk di buat sebaiknya riset pemasaran dilakukan, perusahaan tidak ingin bisnis hanya sekedar bisnis saat ini saja namun yang diinginkan bisnis yang berkelanjutan dan memiliki banyak pelanggan. Saat itulah management perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui apa dan bagaimana konsumen menanggapi produknya.

Riset pemasaran merupakan penelitian terhadap pangsa pasar dimana dalam hal ini akan dirumuskan tujuan penelitian, pengumpulan data penelitian, perumusan masalah, dan cara penyelesaian masalah serta kesimpulan yang bisa di ambil dari penelitian tersebut.

Dari riset pemasaran itu kemudian dijadikan data untuk mengambil tindakan terhadapa apa yang telah diteliti. Riset ini akan menjadi bahan pertimbangan kedepan bagaimana perusahaan mengolah strategi pemasaran yang lebih baik lagi agar pesaing tidak bisa menggeser.

Pentingnya riset pemasaran ini bukan hanya untuk memecahkan masalah dalam management namun juga untuk pengolahan kembali atau mengevaluasi tentang pemasaran yang telah dilakukan sebelumnya. Inilah mengapa riset pemasaran sangat penting untuk mendapatkan banyak pelanggan pada produk tersebut.

Riset ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang keadaan pasar dimana konsumen akan menjabarkan bagaimana mereka menginginkan produk yang benar-benar mereka inginkan. Jika management perusahaan bisa melakukan riset pasar dengan baik maka pemasaran bisa dijalankan dengan rumusan yang tepat dan akurat.

Tahapan Riset Pemasaran:

  1. Penetapan Masalah Riset

Kemampuan untuk melihat permasalahan dengan tepat diperlukan agar perumusan masalah jelas dan spesifik.

  1. Penentuan Rancangan Desain Riset

Untuk membuat desain penelitian maka diperlukan pemahaman mengenai skala penelitian (rasio, interval, ordinal). Sedangkan perluasan skala terdiri dari skala pembanding (paired comparison, rank order, constant sum), dan skala bukan pembanding (likert, semantic diferensial, stapeleksploratori, deskriptif, kausal).

  1. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data antara lain melalui survei, observasi, dan eksperimen (kuantitatif). Data primer (kualitatif) diperoleh melalui wawancara, focus grup, dan teknik proyeksi. Sedangkan data skunder bisa didapat dari bagian internal organisasi perusahaan yang bersangkutan dan dari eksternal. Teknik pengambilan sampel diperlukan untuk mengumpulkan data yang tidak bisa memenuhi semua anggota populasi. Terdapat 2 metode pengambilan sampel yakni Probability Sampling (simple random, systematic, stratified, cluster) dan Non-probability Sampling (judgment, convenient, quota, snowball).

  1. Pengolahan Data dan Analisis Riset 

Metode Analisis Statistik secara umum terbagi menjadi dua, yakni Metode Deskriptif (mean, modus, median, angka indeks, frekuensi, presentasi, diagram lingkaran/ batang / garis / ular), dan Metode Non-parametrik / Inferensia

Model pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Schiffman dan Kanuk

Model yang dikemukakan oleh Schiffman dan Kanuk (2004), yang merefleksikan konsumen yang kognitif (problem-solving) dan sampai pada tingkat tertentu, konsumen emosional (emotional consumer). Model Schiffman dan Kanuk mempunyai 3 komponen utama, yaitu input, proses, dan output.
Prosesnya:
a. Input
Komponen input terdapat pengaruh – pengaruh eksternal dimana pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas produk dan terdiri dari dua sumber informasi, yaitu:
– Usaha
Aktivitas – aktivitas pemasaran merupakan usaha – usaha langsung untuk menjangkau, menginformasikan dan membujuk konsumen agar membeli dan menggunakan produk tertentu. Usaha – usaha tersebut meliputi bauran pemasaran, yaituProduct, Price, Place, Promotion.
– Pengaruh sosial
Lingkungan sosial budaya yang dimaksud antara lain : keluarga, sumber informal, sumber non komersial, kelas sosial, budaya dan sub budaya.
b. Proses
Komponen proses memperhatikan bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan. Untuk dapat mengerti proses, harus dipahami beberapa konsep psikologi terkait. Proses pengambilan keputusan oleh seseorang konsumen terdiri dari tiga tahapan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian pra beli, serta evaluasi terhadap alternative.
Sadar akan kebutuhan : konsumen menyadari akan adanya kebutuhannya ketika menghadapi suatu masalah.
Pencarian pra beli : pencarian pra beli ketikan konsumen mempresepsi suatu kebutuhan yang mungkin bisa terpuaskan dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk.konsumen berada pada tingkat ini jika ia merasa memperlukan informasi yang akan digunakan sebagai dasar menentukan pilihan produk.
Evaluasi terhadap alternative : ketika mengevaluasi alternative – alternative yang potensial , konsumen cenderung menggunakan dua tipe informasi, yaitu :
– Sesuai merek yang mereka rencanakan untuk digunakan dalam memilih (evoked set).
– Sesuai kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi tiap – tiap merek.
c. Output
Komponen output menunjukan kepada dua macam kegiatan pasca keputusan yang saling berhubungan erat, yaitu :
– Perilaku pembeli : konsumen membuat dua tipe yaitu pembeli coba dan pembeli ulang.
– Evaluasi pasca beli : komponen terpenting dari evaluasi dari pasca beli adalah pengurangann ketidak pastian atau keraguan – raguan yang dirasakan oleh konsumen terhadap seleksi yang dilakukannya

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑